Selasa, 21 Maret 2017

Tentang Aku dan Bunda

Karena kasus skorsing mungkin membuat sedikit tidak produktif lagi untuk menulis. Karena juga masih dengan internasional women day. Kali ini aku akan bercerita ttg sosok bunda bagiku. Namaku lazuardi Adnan Faris yang lagi booming karena kasus skorsing. Aku dilahirkan tanggal 23 Desember, aku dilahirkan dengan proses yang normal. Namun aku bisa berjalan ketika usiaku menginjak 3-4 tahun. Aku terlahir dengan cacat setengah badanku sebelah kanan tidak bisa berfungsi dengan baik, mirip-mirip stroke tapi bukan polio. Sehingga aku kalau jalan kakiku pincang tanganku mengkerut. Kalau ditanya apakah kamu malu? Jawabnya, ya pernah aku merasakan malu, bagiku itu manusiawi tapi jangan berlarut-larut, karena pasti suatu saat aku akan mendapatkan hadiah yang besar dari cobaan yang diberikan Tuhan kepadaku. Suatu ketika saat aku kelas satu SMA, aku mendapatkan musibah tiba-tiba kakiku sulit untuk digerakan. Akhirnya aku dibawa ke dokter spesialis tulang dan aku harus dirujuk ke fisioterapi. Nama fisioterapi diaz medika, sore hari saat itu sedikit mendung aku harus melakukan terapi penyembuhan. Hingga menjelang magrib aku dan bunda dipanggil bu jundiaz. Aku diberi tahu nama penyakitku adalah Cerebal Palsy(CP) jenis spalstik. Jadi ada virus diotak kecil ku yang masuk sehingga memutus jalan syaraf badanku sebelah kanan. Akhirnya selama 17 tahun aku hidup, aku tahu nama penyakitku apa. Hingga aku bertanya ke bu jun "Apakah aku bisa sembuh bu?" Impianku adalah bisa sembuh, aku sama dengan remaja yang lainnya, yang terlihat keren saat main basket, main futsal, sampai bisa ngegitar atau main musik. Aku malu dengan kekuranganku. Sampai bu jun bilang " gini dek faris, ini virus bukan turunan memang dari 1:3000 yang terserang virus ini, jadi kalau virus tidak ada obat dan sembuhpun tidak ada". Aku menunduk lesu, aku berfikir apakah bisa melewati ini semua?. Bu jun menjelaskan penyebab virus ini bisa masuk karena 1. Sering makan udang saat hamil,2. salah proses kelahiran, 3. Saat mengandung pernah jatuh. Bunda mengakui saat 7bulan mengandungku, bunda sempat jatuh, itulah penyebaku menerima penyakit ini. Aku marah saat itu, gak adil bagiku bunda penyabab ini semua. Seketika aku tidak mau berbicara dengan bunda, aku marah semarah marahnya. Selama ini aku berdoa siang dan malam, dan aku harus menerima kenyataanya Tuhan tidak menjawab doaku dan bunda adalah yang membuatku menderita cacat seumur hidup. Besoknya aku kabur dari rumah, aku tidak bisa menerima kedaan kenyataan ini. Aku tidak percaya doa, pekerjaan yang sia-sia.
Aku kehilangan jati diriku. Hingga 3hari setelah itu, aku bertemu sahabat yang ikut panik dengan kaburnya aku. Dia berbicara dengan marah dan blak blakan " kamu tahu ris, kamu bodoh, kamu itu sudah dilahirkan cacat dari lahir. Tapi apa? Bundamu mau merawatmu menerima mu, menyemangati mu, dari sekolah SD-SMA negeri mereka mendukungmu. Coba kalau bunda mu gak kuat, kamu akan di sia-siakan, dikucilkan, bahkan di buang. Tapi apa, bundamu selalu ada untukmu. Sadar ris" Aku sadar, aku telah salah dengan menyalahkan keadaan ini, aku gak bisa menyalahkan bunda dan Tuhan. Aku akan berkompromi dengan keadaan.
Mulai dari situ aku sadar, bahwa kasih sayang bunda itu penuh cinta dan penuh kasih. Aku minta maaf bunda, bunda tetap menjadi sosok yang terbuka maaf dan tetap penuh kehangatan. Hujan mengingat ku, sosok bernama bunda, maafkan anakmu ini bunda, maafkan. Berjalan nya waktu, aku harus di rujuk ke Solo, di akademi fisioterapi colomadu menemui bu nawang. Di sana buatku sendiri adalah pusat penyandang cacat. Jadi jenis itu CP banyak, ada yang gak bisa berdiri, otaknya gak bisa berjalan. Sunggu aku bersyukur dibalik ke kuranganku, masih ada yang lebih membutuhkan bantuan. Tapi saat itu bundaku dipanggil seseorang perempuan. "Bu anak ibu kenapa? CP juga? Bundaku menjawan "Iya, betul bu" Perempuan itu tiba-tiba menangis, dan berbicara bahwa aku itu, gak cacat normal bisa mikir otak jalan. Iya memang disana aku sendiri yang masih bisa diajak komunikasi oleh fisioterapis, secara tidak langsung aku meneteskan air mata. Aku masih beruntung, aku berfikir mereka penyandang cacat cerabal palsy benar-benar butuh bantuan dari orang lain sampai tua, aku bertekad suatu saat aku akan membuat yayasan untuk penyandang cacat, mulai dari situlah aku suka berbagi cerita dengan bunda-bunda penyandang cacat. Saling memotivasi, saling berbagai cerita dan mewakafkan diriku untuk mereka. Aku akan jelaskan sedikit ttg CP penyskitku ini Cerebral palsy (CP) adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan sekelompok gangguan yang mempengaruhi gerak, keseimbangan dan postur tubuh disebabkan oleh cedera otak atau kurangnya asupan oksigen ke otak saat proses kelahiran, sehingga mengakibatkan perkembangan abnormal pada kendali otot dan gerakan. CP biasanya berkembang pada usia 2 atau 3 tahun dan ini merupakan gangguan otak nonprogressive, berarti kerusakan otak tidak terus memburuk sepanjang hidup. Namun, gejala akibat kerusakan otak sering mengalami perubahan dari waktu ke waktu, kadangkala menjadi lebih baik dan kadangkala semakin parah. Antara 35% dan 50% dari semua anak yang mengalami CP akan disertai dengan gangguan kejang dan beberapa tingkat keterbelakangan mental. Mereka juga mungkin memiliki cacat penglihatan dan memiliki masalah dalam belajar, kemampuan berbicara, pendengaran, atau bahasa. Itu sedikit gambaran sedikit tentang CP. Yah, aku juga tidak tahu bisa berjalan sampai kapan, bisa naik motor terus sampai kapan, tangan ini di gunakan sampai kapan, mata ini bisa melihat terus sampai kapan. Suatu saat nanti semua itu akan diambil, dan kelak aku akan duduk di kursi roda. Kenyataan yang tak terbantahkan. Untuk itu sebelum aku tak bisa beraktivitas yang berat, aku akan terus berjuang saling memotivasi di forum komunitas cp dimanapun. Hingga aku memasuki dunia perkuliahan, bunda terus mendorongku dengan penuh semangat. Suatu saat ketika aku asrama, aku diletakan di lantai 4, aku tak mau manja aku menerima di letakan di lantai tersebut.
Hingga kejadian masa sma itu terulang kembali, aku sepertinya sudah mau menyerah dengan perkuliahan yang hampir tiap minggunya aku selalu menangis dengan cacatku ini. Hingga aku mendapatkan pesan yang berharga, "dek kamu itu gak cacat, kamu itu spesial, kamu berbeda, terus semangat ya". Pesan itu membuatku percaya, karena aku spesial aku harus mewarnai dunia perkuliahan ini. Aku bertemu dengan teman kelas D3IF-03 ketemu dwiki, nisha dkk 03 yang selalu manggil pak KM, ketemu rizki lazuardi panitia penyelengara kongres mahasiswa Tel-U peetama, ketemu yakusa13. Cukup sepertinya aku mewarnai dengan kesibukanku berorganisasi, dari ketua kongres mahasiswa pertama telu, menteri bem kema telu, ketua HMI fit. Sekarang? Aku sibuk mengorganisir diluar bertemu petani, ketempat penggusuran.
Sampai disini, bunda adalah orang yang selalu mensupporku. Dan ketika kasus skorsingku semakin meruncing, bunda punya cara menyemangatiku. Bunda, bunda, bunda selalu melihatku sebagai aktivis kecil yang manja dan selalu dijaga. Bunda selalu bilang kebenaran akan terungkap cepat atau lambat kebenaran akan terungkap. Bunda melalui hidup sebagai perjuangan. Bukan sebagai penderitaan. Dan Kebahagiaan akan terasa lebih manis, lewat sebuah perjuangan yang sepenuh hati. Terimakasih bunda, malaikat tanpa sayap yang selalu ada.