Senin, 21 Maret 2016

Diorama-Diorama

Pagi ini aku sedikit bangun agak siang, seperti rutinitas biasa aku ambil air wudhu sholat shubuh. Buka hp cek notif, ya isinya pun sama saja, hanya group line, official account, group whatshap, sms dari operator. Pagi ini tidak ada yang spesial di handphoneku. Aku lanjutkan membaca buku prison notebook dari Antonio Gramsci. Lima lembar untuk 45 menit sekaliagus untuk memahami isi dari tulisan dari antonio gramsci. Aku lanjutkan untuk membuka youtube dan aku memutar lagu dari OASIS yang dinyanyikan Noel Gallager, sambil membaca berita terhangat hari iini, masihkah informasi berimbang. Dan ternyata benar masih dalam Trending Topic mengenai zaskia gothic. Padahal masih ada berita menarik yang harus diangkat penggusuran waduk jati gede, atau mengenai pembangunan PLTU di Batang. Seolah benar bagaimana pemilik modal merasa memiliki hal-hal yang tak terbatas dan para kaum prolaterat seperti hewan terlatih yang kapanpun bisa di tindas. Coba anda serch di youtube tulis saja "watchdoc" mungkin anda akan mengerti maksud dari saya, begitu mirisnya negeri ini. Indonesia sudah mulai tak MengIndonesiakan rakyatnya. 

Pagi ini saya hanya tiga jam, dengan sedikit penat di kepala. Hp pun kembali berbunyi berkali-kali. Ternyata banyak yang mengucapkan selamat, doa dan sebagainya atas terpilihnya aku sebagai ketua umum di sebuah organisasi. Tak ayal banyak candaan dari sahabat-sahabatku seperti " Cie yang nunda wisuda" " Selamat ya tum". Sebenernya rada risih dengan perabuhan status panggilan ini dari Faris menjadi ketua atau ketum. Mulai membiasakan dengan panggilan baru ini. Tak lupa aku menelefon bundaku untuk meminta doa dan wejengan atas terpilihnya aku sebagai ketua. Saya rasa saya tak bisa seperti ini tanpa doa orang tua yang diijabahi oleh Allah SWT. Kadang saya berfikir, saya tak pernah berfikir untuk menjadi apa-apa di kampus ini. Tapi? ternyata pemikiran saya 180 derajat ketika awal masuk menjadi mahasiswa, yang saya fikirkan hanya cari jilai yang tinggi kuliah cepet lulus, bekerja di perusahaan yang bergengsi. Tapi sekarang aku adalah orang yang melawan orang-orang berfikir seperti itu. Kuliah bukan sekedar ajang mencari nilai yang tinggi, tapi kuliah juga ajang dimana dirimu bisa memaparkan gagasan-gasanmu tentang semua hal. Kuliah ajang mu menjadikan memanusiakan manusia atau menjadi robot perindustrian, itu semua pilihanmu. 

Bersandar diatas kasur membuat sedikit aku rebahan tentang pemikiran diorama-diorama tersebut, aku memandangi foto-foto di dinding kamarku. Tersenyumlah sedikit tentang cerita-ceritaku di dalam foto tersebut, Foto bem, foto bersama menteri bem, yakusa 13, foto kementerianku kastrat kajian strategis, foto kelas, atau foto masa kecilku. Atau foto boxku bersama jajaran menteri di kemenkoan eksternal ataupun fotobox lucuku bersama Nisa. Semua foto itu memiliki cerita yang hidup bagiku. Masih ditemani dengan lagu dari oasis ada satu lirik dari lagu Dont Look Back In Anger " Start Revolution from my bed". Membuatku sedikit bangkit, dan aku melihat sebuah kado terbungkus rapi di pojok kiri kamarku dan ada kitkat greentea yang masih terbungkus rapi uga. Kadang aku berfikur kenapa aku suka memberikan surprise yang aneh kepada dia, mencari-cari hal yang dia suka, begitu bodohnya aku. Rela berpanas-panasan, kehujanan, hanya ingin membuat dia bahagia bersamaku. Padahal sebenarnya aku bukan orang yang bertipe seperti itu, aku kadang cuek atau males peka kepada seorang wanita. Aku teringat akan pesan bundaku " Akan ada masanya seorang pria yang keras kepala akan menuruti perintah seorang wanita karena ia benar-benar mencintainya". Dia seolah merubahku aku yang keras kepala, bisa cepat berubah jika dia yang memintanya, rasanya aku tak sanggup menolak permintaan tersebut. Aku seperti boneka lucu di depan dia. Kado itu ingin aku berikan tapi sebenarnya dia tidak ulang tahun, tapi gak tau kenapa aku ingin memberikan dia sebuah hadiah.

Aku kembali cek notif hp apakah dia yang line aku setelah satu hari tak ada kabar darinya. Ternyata dari bundaku yang meminta aku pulang, aku pun berjanji setelah progres 2 tugas akhirku dan setelah pemilihan staff di pengurusanku selesai aku akan pulang. 

Masih sama tak ada kabar dari dia, aku rasa ini memang resiko untuk mencintai dia. Seperti halnya bagiku kau adalah sebuah kepastian untuk diperjuangkan, sedangkan bagimu aku masih sekedar keraguan untuk dipastikan. Kadang aku berfikir seperti itu, bagaimana lagi? aku hanya berusaha berfikiran positif mungkin dia sedang sibuk dengan berbagai urusannya, seperti pesan dia " kan kita masih punya kehidupan masing". Kata itu seperti memberikan kesan yang menurutku yasudahlah mungkin sampai disini usahaku, tinggal aku berdoa saja yang terbaik untukku dan untuk dia. " Ya Tuhan, jika dia jodohku, dekatkanlah, jika bukan tak apa, saya akan tetap memperjuangkannya". Unik memang serasa aku tak bisa lepas dari dia setelah sekian tahun komunikasi putus nyambung. Apalagi setelah seseorang yang pernah dekat dengan dia kembali muncul menginvite line ku. Tapi bagiku ahh bodo amat biarlah, itu hanya pemikiran anak yang sedang beranjak dewasa. Aku dengan dia, seperti aku dituntut untuk selalu mengerti dia. Kadang aku berfikir, aku ingin menjadi sepasang yang seperti ini: kamu lupa dia mengingatkan, dia marah kamu menyenangkan, kamu lelah dia menyemangati, mengimbangi, melengkapi. Rasanya itu bimbang kok berat sebelah tapi yasudah kembali ini memang resikoku. 

Hal yang tak bisa aku pungkuri adalah setelah berbulan-bulan, dia masih punya tempat kembali, memang sedikit menyebalkan. Yang paling mengerikan dari perasaan adalah, kamu masih peduli. Bahkan setelah bertahun-tahun pergi, setelah bertahun-tahun berpisah. 

Terimakasih untuk dia :)




Kamis, 17 Maret 2016

Bisa atau TIdak (2) ( Bertemu)

Hei teman-teman maaf baru bisa muncul hehehehe.


Jadi aku bercerita kembali tentang kisah dengan si Nisa. Tepat tanggal 13 Maret kita habis jalan berdua hehehe. Padahal janji ketemunya itu tgl 15 Maret, tapi gak tau kenapa gak jadi ketemu. Saat itu aku juga sedang melakukan cek lokasi korban banjir dan Bandung sendiri sedang hujan mungkin karena cuaca yang tidak mendukung itulah ketemuan di tanggal 15 gagal. Balik lagi nih ke tanggal 13 Maret. Alkisah ketika hari minggu itu aku memang lagi free kosong dan habis main PES bareng zendi. Lalu rebahan sebentar tiba-tiba si Nisa telefon ( gak biasanya kita telfonan jam 11 siang). Ternyata dia bercerita tentang dia ditinggal keluarganya yang sedang pergi ke Depok. Awalnya dia kira keluarganya pergi olahraga, karena masih mengantuk dia tidur lagi. Nah pas bangun dia baru sadar ternyata keluarganya sedang pergi ke Depok ( Aduh Nis jadi cewek jangan males geh, bangun tidur, tidur lagi gimana gak makin melar itu badan). Lantas dia bercerita :
Nisa : Kak aku lapar? gak ada orang di rumah aku di tinggal ke Depok
LF : Waduh, mau gak aku delivin. Kasian anak orang
Nisa : Mau kak
LF : Mau apa Mcd atau Domino ?
Nisa : Bebas kak 
LF : Yaudah aku pesenin McD, aku bawain ke rumah kamu?
Nisa : Tapi aku besok ada ujian
LF : Atau kita belajar bareng di McD aja?
Nisa : Yaudah deh kak kesini aja dulu
LF : Minta alamatnya ya
Nisa : Ok nanti aku share Location. Tapi Aku belum mandi kak
LF: Pas, nanti aku nyampai rumahmu kamu udah kelar mandi

Hari minggu, gak biasanya aku mandi pagi. Hari minggu adalah biasanya hari malas untuk mandi. Dan beruntung pagi itu aku sudah mandi hehhehe. Bersiaplah aku berangkat, gak terlalu rapi banget ya itu emang gayaku berpakain, cuma modal parfume, sweter, topi, dan masker. Semprot minyak wangi kiri kanan, ngaca sisiran ok kita berangkat menuju rumahmu bersama angrybird biruku, Tidak lupa berdoa diberikan kesalaman, berikan kelancaran bertemu dengan Nisa. Akhirnya aku nyampai disekitar rumahnya, karena rumahnya di daerah komplek aku sempat ke blablasan. Sempet bingung panas juga cuacanya, ada tukang cendol aku tanya:
LF : Pak komplek rumah ini ******** lewat mana?
Pak Cendol : Oh ini belok kiri lurus saja
LF : Hatur Nuhun Pak

Dengan komando dari bapak tukang cendol akhirnya aku menelusuri pertigaan itu dan berbelok kiri ber jalan lurus ke depan. Dan juga tak lupa aku di berikan komando lewat telfon oleh Nisa. Nisa Bilang pokoknya kalau ada supermarket itu belok kiri. Akhirnya aku sampai di komplek rumahnya, cuma belum menemui blok rumahnya. Di pandu lewat telfon lagi, karena komplek rumahnya banyak banget polisi, sempat hpku terjatuh tak apalah tak terlalu rusak. Dan menggunakan insting seorang predator akhirnya sampai di depan rumahnya Nisa. Udah nyampai panas bangat perjalan sekitar 45 menit karena kepotong cari rumahnya sekitar 15 menit. Sebenernya rumahnya tidak terlalu jauh. Nyampai rumah, cuma di bukain pintu rumah, pintu gerbang gak dibukain (busetdah sabar-sabar) suruh masuk rumah sekitar 12.45 WIB. Masuk rumah aku ditawari mau sholat dulu gak? Ok aku memutuskan sholat dulu biar tenang gak ada setan yang gangguin kita cabut ntar. Sholat berdua pokoknya berdoa aja amankan hari ini. Udah selesai sholat. Aku sempatkan dulu main clash royale buat buka item hehhehe. Lalu aku telfon teman-temanku, jika ada yang mencariku aku sedang ada urusan mendadak (biar gak ada yang ganggu, hp biar gak berbunyi risih hahaha) Semua aman siap ready. Nisa menggunkan kemeja hijau jaket hijau ( Mirip tentara bos). Terus sebelum berangkat aku tanyakan mana bukunya, kan sekalian belajar. Dengan entengnya Nisa menjawab, belajar lewat PDF. 

Ok, kita berangkatlah menuju McD hehee. Sesampainya di McD kita pesen paket panas 1, untuk dua orang ini. Lalu kita memilih duduk di luar, di meja bergoyang hehehe. Aku saat itu punya hobi baru ngeliatin dia makan, ntah gak tau kenapa aku suka melihat cara dia makan. Sampai dia habis makan, aku masih setengah. Lalu kita mulai banyak bercerita,cerita tentang banyak hal. Mulai dari cerita tentang film dia, tentang keluarganya yang memiliki latar belakang sama seperti guru PKN, atau tentang dia dan sahabat-sahabatnya. aku suka mendengar dia bercerita. Aku suka dengan tutur katannya. Giliranku bercerita tentang gelang hijauku yang sakral, kesibukanku selama ini, tentang keluargaku, tentang adekku yang Nisa selalu gemesin dan ingin selalu dikenalkan.

Gak cuma itu banyak juga kejadian konyol yang ada di McD, seperti perdebatan kita mengenai Miendok atau Omlate. Lalu hal yang paling konyol adalah ada lalat yang masuk ke minumannya nisa dan nisa malah mengaduk aduk, terus dia bilang wah ada temen lalatnya datang dia ikut ngelayat ( aduh parah ini orang gesrek otaknya ). Lantas dia bercerita keinganan dia yang pingin berenang. Lalu aku bilang dekat kampus kan ada di Batu Nunggal. Dia Jawab gak mau yang waterboom takut sama prosotan. Aku jawab, ada kok yang di batu Nunggal GYM nya. Nisa Jawab, ada ya baru tau aku ( udah berapa tahun di bandung kok baru tau -_-). Gak lama, tiba-tiba Nisa menginjak sepatu, dan dia tertawa. Aku bingung tiba-tiba dia tertawa, tapi aku suka cara dia tertawa dengan hidung peseknya yang bisa bergerak-gerak. Karena waktu udah menginjak 15.15, aku pun menawari dia sedikit memaksa hayuk photobox hehehe. Dia pun memberikan syarat mau photobox, kalau dibelikan chocotop, langsung berjalan aku membelikan chocotop. Da suka dengan ice cream, cara menghabiskannya pun lucu cepet banget dan cemot coklat dimana-mana. ketika ngebersihin coklatnya itu ada hal yang paling lucu. Aku bilang tuh masih ada tuh keliatan. Nah pas yang di bawah mulut itu coklatnya kok gak ilang-ilang, aku bilang gitu. Itu tai lalat kakak. hahaha aku lantas ketawa.

Lantas kita berjalan ke sebuah mall, belom nyampai mall di depan mall nya kita sudah disambut listrik yabg mati. Kita menuju lantai bawa, karena di situ letak studio fotonya. Sampai disana sih listrik udah nyala kembali. Sampai di tempat, kita memilih background. Ok akhirnya setelah antri gilaran kita buat photobox. Sebenernya rada deg-degan si aku. Tapi akhirnya baru satu take photo, puft listrik padam Dan Nisa pun bilang "Kak aku takut". Dengan spontan aku memegang tangan dia. karena saat itu di dalam studio memang gelap banget. Sedikit lama menunggu akhirnya listrik nyala kembali. Yap kita  kembali photo, photo yang aku suka adalah saat dia memegang tanganku. Banyak foto yang unik, ada yang setengah jadi, ada yang Nisa Merem, Ada yang nisa keliatan pesek. Semua berjalan seperti itu. Natural seperti biasa.

Begitulah kisahku saat bertemu dengan Nisa. Sebenarnya kita mau hunting lagi buat cari-cari kuliner Ice Cream atau Renang. Tapi keliatannya dari bulan April-Mei Nisa akan lebih fokus mengejar impiannya sebagai reporter. Dua bulan bakal kita gak bisa ketemu. Buat aku gak masalah, silakan kamu mengerjar impianmu. Aku juga seperti itu ngotot ketika ingin sesuatu. Selamat berjuang mengejar impianmu. Tapi dari semua itu aku harus belajar banyak mengenai Nisa dan moodnya. kesabaran, kedewasaan semua diujiu ketika moodnya Nisa mulai muncul. hehehe next nanti pasti aku ceritakan lagi.

(Langsung Puter lagunya Pergilah Kasih )



Thanks kepada pembaca, Kritik dan Saran sangat diperlukan. 

Kamis, 10 Maret 2016

Bisa Atau Tidak? (1)

Malam ini gw mau move on dari tulisan gw yang ada di line hehehe. Ok jadi kemaren gw sempet nulis nulis tentang seseorang, dan tulisan gw ditanggepin positif oleh-oleh temen-temen gw. Di surulah aku membuat Blog. Aku hari ini aku menulis. Malam ini aku menulis. Menulis sebuah cerita yang tak nyata.

Kenalin nama gw Lazuardi Faris, dipanggil biasanya dengan Faris, disingkat jadi LF. Lazuardi Faris sedang menempuh kuliah Jurusan D3 Teknik Informatika Telkom University di Bandung Jawa Barat. Gw bakal bercerita tentang seseorang yang bernama Nisa. Gw bakal memberi gambaran fisik tentang Nisa. Nisa adalah seorang perempuan dengan tinggi sekitar 163cm, memiliki rambut lurus hitam panjang sebahu dan tentunya berponi. Hidungnya pesek, kulitnya putih dan tentunya dia adalah sosok wanita yang periang.

Awal perkenalan gw dengan nisa sendiri dari jejaring sosial Line. Perkenalan gw disini, karena ada temen gw yang bernama Zendi yang memiliki banyak group line, jadi gw iseng, invite line gw ke group tersebut. Group ini ternyata berisikan rata-rata orang-orang Bandung dan tentunya memakai bahasa sunda. Asal kalian tau aku bukan orang sunda  Aku berasal dari sebuah kota di Jawa Timur) dan disini aku berusaha belajar ngerti apa yang diomongkan itung-itung kursus bahasa sunda gratis. Kalau udah gak ngerti ngomong apa dalam hatiku bilang " Iki ngomong opo toh yo atau ngomong naon sih". Kejadian ini terjadi tahun di tahun 2015. Ketika sedang memperhatikan group ini chit chat sana sini, tibala tiba munculah seseorang Nisha, seperti biasa naluri seorang lelaki buka profilnya dan setelah dilihat ok masuk kriteria, dari skala 1-10 dia mendapatkan skor 7,5 pemirsa. Dan tanpa babibubebo gw beranikan diri untuk chat. Kejaiin itu pagi saat itu gw masih semester 4, kalau gak salah kejadiannya, saat itu gw sedang praktikum. Begini cerita chat nya :
LF: Hei
( 2 jam kemudian baru di balas )
N : Iya
LF : Boleh berkenalan ?
N : Iya, Boleh
LF : ( dalam hati singkat padat jelas fix)
       Kenalin Gw faris
N    : Salam Kenal
LF  : Namamu Siapa?
N    : Nisa
LF  : Sekolah? ( Fix iklan singkat padat dan jelas, tapi tidak persuasif )
N    : Iya
LF   : ( Berhenti tidak dilanjutkan saya mengibarkan bendera putih )

Ok singkat cerita seperti itu perkenalan gw dengan Nisa ini. Karena gw bingung mau mau berbicara apa lagi dan sedang bingung praktikum maka aku hentikan sesi chat itu. Besoknya gw coba chat lagi
LF : Pagi
N : Pagi
LF : Sekolah?
N : Iya
LF : ( Fix berhenti gak akan chat lagi )
Tapi ternyata dia Add back aku loh, biasa ajj sih gak girang kok. Nah dari add back ini lah kisah ini akan gw mulai.

Sekitar dua bulan atau tiga bulan, tiba-tiba Nisa ini mengungkapkan kegelisahan hatinya melalui updetan status di Time Line, kegalauan dia tentang seseorang. Seseorang disini adalah anggap ajj calon doi nya Nisa (tapi gak jadi :p ). Ya dari situ loh dia updet status, gw pun mencoba komentar " Galau Mulu". Gak nunggu lama, tiba-tiba si Nisa langsung personal chat ke gw. Di sinilah dia bercerita tentang sosok "dia" yang saat itu Nisa kagumi. Gw hanya menjadi penjawab chat yang baik, Nisa disini sedang gundang gulana dengan sosok "dia" Dimana sosok tersebut telah membuat Nisa kecewa. Nisa bercerita, tentang bagaimana "dia" berkorban menjemput Nisa. Saat itu hujan lebat dan "Si Dia" menjemput Nisa melewati Jalan Batunggul. Mesra hujan menjadi saksi dua sejoli ini, namun ditengah jalan ban motor ini bocor ( Dalam hati gw syukur lu emang enak). Akhirnya mereka berdua mendorong motor ini. Saat di bawa ke tempat tambal ban, ternyata oh ternyata "Si Dia" ini tidak membawa uang. Terpaksalah Nisa membayar tukang tambal ban ( Sudah jatuh tertimpa tangga ngakak bgt pas gw baca chat ini). ( Bagi gw jika ada orang mengobral pengorbanannya kepada orang lain, berarti dia belum sepenuhnya berkorban ). Nisa lanjut bercerita tentang bagaimana kedekatan ini di mulai kerena nyambung dengan satu jarusan, Tapi ternnyata sosok "dia" ini bukan hanya mendekati Nisa, tapi wanita yang lain juga banyak di dekati oleh "Dia". Kecewa, gagal move on. Jadilah Nisa menjadi seseorang Magamov ( Manusia gagal Move on). Ya gitulah romansa cinta dia dengan sosok dia, yang selalu gw bilang kalau udah jatuh cinta, berarti siap cintanya jatuh juga. Cinta itu indah kalau dengan orang memang yang tapat untuk kita. Gw pun sempet bilang ke Nisa apa perlu gw demoin "Dia" biar tahu rasa sakitnya gimana haahahaha. Sedikit Chat penghibur biar Nisa bisa sedikit tersenyum. Dua hari chatan dengan Nisa hanya membicarakan Sosok "Dia". Dan Nisa pun bilang sudah sedikit move dan mulai menghpus status TL Nisa tentang "Dia" Setelah itu tiga hari berikutnya aku kembali menyapa dia. Dan respon dia ternyata berbeda dengan awal kali chat ( Awalnya cuek banget, sayang bukti chatnya ilang, karena hp nya ikut ilang :( ). Saat itu gw sedang libur semester 4, dimana gw sedang mengambil mata kuliah kerja praktek ( KP) . karena gw sedang terlanda ke gak jelasan itu adalah alasan gw chat Nisa. Begitulah chatnya saling mengalir, banyak cerita tentang berbagai hal. Baanyak hal yang kita ceritakan, termasuk bagaimana cari kita menertawakan dunia bersama. Gw senang bisa melihat  Nisa kembalitertawa dan bahkan Nisa bisa menyembuhkan luka. Memang benar waktu lah yang akan menjadi obat mujarab. Tak lebih satu bulan kita chata, dan gw burasaha menghindari chat yang bertuliskan " Lagi Apa?" buat gw pertanyyaan itu adalah pertanyaan yang gak penting, sehingga dalam jalan chatan gw dengan Nisa bisa dikatan jarang dengan tulisan itu. ( Lagi Apa itu adalah menunjukan biasanya kebosanan bagi gw sih gitu). Tepatnya memasuki bulan ramadhan, dan tepat minggu pertama gw magang di salah instasi pemerintah. Gw semakin instens chat dengan Nisa, apa lagi ketika Kerja Praktek gw gabut, tak ayal kita saling tukar photo alias saling pap. Nisa juga punya suara merdu yang ngebuat diri gw menjadi fans suara dia keliatannya ( Sampai sekarang voice note Nisa, juga jadi nada dering HP gw loh hehehe) Yoi sering banget dia mengerimkan voice note bisa 3 kali sehari ( udah kaya mandi ajj). Tak hanya itu kita juga sering Free Call. Yaps awal free call gw canggung banget, bingung apa yang harus dibahas ( Maklum saat itu gw jomblo nyetahun hehehe). Ternyata gak cuma asik di chat tapi saat itu juga di telpon dia juga asik rame banget, gw kala rame ( saat itu gw berasa jadi ibu-ibu yang rumpis bok). Gak cuma Free Call, tapi juga video call, pas video call ini adalah awal perkenalan Nisa dengan adek gw yang masih paling kecil si Faiz ( Faiz saat itu masih kelas 4 SD ). Ternyata mereka berdua memiliki hobi yang sama menyusun lego dan itu bukan salah satu hal yang gw suka. Malah adek gw yang video call sama si Nisa, buset gw dikacangin abis. Bukan masalah dikacangin tapi gimana nasib kuotaa gw -_-. Banyak hal cerita tentang dunia perlegoan, Al hasil si Nisa mau memberikan hadiah lego ke adek gw. Nisa juga sering mengirimkan foto-foto bayi kembar, dan Nisa bilang ke gw kalau Nisa pingin punya anak kemnar, dan Nisa juga telah meneliti bagaimana cara mendapatkan bayi kembar ( Ambisinya menggebu-gebu, gak bingung apa ya sekali lahir langsung 2. Satu ajj riweh tapi kata Nisa anak kembar itu lucu. ). Karena momen saat itu ramadhan dan gw juga sedang praktek selama 6 minggu, maka tak ayal yang ditunggu adalah saling pamer menu buka puasa. ( Hal yang paling gw pinginin adalah pie susu buatan nyokabnya ). Dan waktu yang kutunggu adalah saat jam 10 mala dimana gw free call maupun video call dengan Nisa sampai kadang jam 1 pagi. Tak lupa hal yang kutunggu adalah dimana ketika membangunkan aku sahur atau sebaliknya, juga saling mengucapkan selamat berbuka puasa. Dalam suatu massa gw tak bisa mengingkari lagi kalau gw udah sayang sama Nisa ( Setidaknya sayang adalah bagian cinta ), dan ketika gw beranikan tanya ke Nisa apa hal yang aku rasain sama ke dia yaitu sayang juga? Dan ternyata Nisa juga begitu, sayang kepada diri gw. Lepas dari itu Kangen juga menyerang, ini adalah gejala malarindu. Kami saling mengagumi, kami saling rindu, kami saling sayang, kami saling kangen begitulah suatu saat itu. Semua itu mengalami hal begitu saja tak pernah sampai sekarang pun aku berfikir kenapa hal itu bisa terjadi. Dan hal yang paling mujarab untuk mengobati hal itu kembali lagi untuk free call maupun video call. Sebenarnya saai itu gw sedang kangen dengan bandung, gw pingin nemuin Nisa di tengah libur kerja praktek Jumat-Minggu. Gw saat itu uda beli kereta ekonimi jurusan bandung, tapi karena masih ada kendala di kerja praktek gw dan gak mungkin gw ngulang di semester depan gw urungkan niat untuk ke bandung. Pernah suatu ketika gw bilang ke dia, gw bilang habis KP gw gak bisa balik bandung dulu sampai 3 bulan kedepan, gw disini cuma mau melihat keseriusan dia, bagaimana mengatasi rasa cuma chatan yang kurang lebih sudah 2bulan berjalan. Dan Nisa pun bercerita ingin segera bertemu dan dia pingn kalau dia saat kerja praktek di bulan November ada aku yang menemani dia. ( Gw dalam hati, balik kok gw bentar lagi september balik kok, gw cuma pingin liat seperti apa kuatmu). Kalau udah kangen berat Bandung dan Nisa, gw cuma bisa melihat sinetron preman pensiun yang habis ditayangkan setelah sahur, terlihat jelas ada angkot jurusan Buah Batu - Kalapa ( angkot yang sering lewat depan kampusku. ). Gw pun saat itu juga rasanya pingin cepat-cepat bulan September, pingin secepatnya bertemu secepatnya bisa jalan bersama, seru-seruan bersama. Dan saat chat itu berlangsung jika kita bisa bertemu kita pingin bisa photo bareng lanjut piknik bareng, ya kata Nisa, Nisa bisa masak dan dia bakal membuatkan masakan khusus saat piknik, dan tentunya lalapan yang dia sukai yaitu lalap daun mente ( gimana rasanya coba? rada aneh ). Ok semua angan semua sudah diangan. Kita pun saling follow IG juga Follow Path jadi tau apa yang sedang dilakukan ( Gw saat itu pernah upload foto Nisa di IG gw). Gw pun tau tentang profil si Nisa. Ternyata seminggu lagi dia ulang tahun dengan jarak yang tidak mungkin 700km dan momennya pun tak tepat, saat dia ulang tahun, gw cuma bisa memberikan hadiah stop motion sederhana ucapan selamat ulang tahun ke Nisa. Gw gak bisa nulis dikertas naik gunung selamat ulang tahun, karena kondisi fisiku yang tak mengijinkan, sebenarnya aku memberikan kado seperti itu, aku punya cara sendiri untuk menyangimu Nisa, aku bukan dia dan dia bukan. Begitulah semuanya tak pernah ada yang di buat-buat. Saling komen path atau Ig. Dan Nisa paling marah kalau dia upload foto di IG kalu gak gw like -_- ding dong banget. Ya itu adalah hal indah kurang lebih 2 sampai 3 bulan gw bareng Nisa. Pokoknya tingkah konyol kita banyak lah, yang paling gila adalah ketika Nisa nandai nama IG di IG nya Dagelan. Kalau gak gitu ngomongin kucing, karena kita suka kucing. Sebentar lagi mala petaka menyerang hubungan kita.

Ngomongin petaka ya, inilah yang terjadi. Tiba tiba sikap Nisa bnerubah 180 derajad dia kembali lagi ke sosok yang cuek dan dengan jawaban yang singkat. Aku gak tahu apa yang harus gw lakuin. Gw masih seperti biasa gw cuma berusaha mempertahanin ini, gw masih humble dan suka ngelucu. Tapi ternyata tidak bisa. Ya aku pun bertanya ada apa dengan mu Nis? dia jawab aku bosen seperti ini. Akhirnya kita memilih break instrokpeksi masing-masing apa yg kurang dengan hubungan ini, atau mungkin ada yang salah? Dua minggu sudah gak ada kabar cuma bisa liat di IG, Path dan juga Time Line. Gw semakin bingung di buat oleh Nisa, gw gak ngerti apa yang harus gw lakuin. Chat dulu malu, tapi udah gak tahan nanya kabar dia. Udah keik tapi selalu gw hapus, saat itu gw cuma bisa membaca ulang chat Nisa, dan gw pun mempunyai hobi membaca semua chatan dia dari awal ( Gak dari awal banget sih, jadi pas awal kenal gw kan di cueki tuh, langsung gw hapus malesin bgt. Tapi ternyata dia masih menyimpan semua chat kita dari awal gak kejelasan ngajak dia kenalan). Gw kadang ketawa, sedih sendiri pas baca ulang chatnya ( cobain deh pasti ketagihan). Memang benar, Hubungin itu gak bisa diperjuangin dengan satu orang, tapi dengan keduanya untuk sama-sama menjadi kuat. Apakah gw harus block? ( sempet gw block satu hari linenya, jahat bener kan gw)  Tapi nyatanya gw gak bisa bener-bener gak bisa buat secepat itu tinggalin Nisa.

Setelah fase itu 2 minggu tiba tiba Nisa telpon gw, dan kalau gak salah itu sekitar pukul 16.30 WIB dan harinya H-10 atau H-7 Lebaran. Saat itu gw lagi Mall sama keluarga gw dan saat itu karena gw kaget ada apa dengan Nisa yang tiba-tiba telpon, gw langsung lari keluar mall cari tempat buat telpon nya nisa. Setengah ngos ngosan dan gw panik :
LF : Ada apa nis ( Setengah panik)
N : Gpp hehehe
LF : buset ( kaga tau apa gw lari dari lt 3 turun ke bawah cuma buat angkat telpon)
N : kenapa gitu kak ?
LF : hehe anu bingung ( gw pun kikuk aneh )
N : Cie kangen ya sama aku?
LF : iya hehehe ( wanjir frontal)
( Saat itu Nisa cerita lagi mau mudik pulang kampung, dan dia nge pap bekal makanan buka puasa diatas kendarannya. Gw pun begitu saat itu asyik telpon diatas mobil padahal di dalamnya ada keluarga gw, cuekin ajj der)

Balik lah gw dengan Nisha yang dulu di situ gw dikenalin dengan ponakannya yang sayang banget sama si Nisa ( ngenalinnya lewat pap foto, udah kaya mama kedua sih emang kalau dilihat dari fotonya). Sampai lebaran pun tiba hubungan ini berasa lebih membaik tapi bagiku Nisa masih sedikit cuek dan gw gak tahu ada apa dengan Nisa? seperti gw berusaha santai. Kemudian 2 hari dia menghilang gak bales chatan gw, dan muncul muncul di bio line dia tertara nama seseorang. Gw pun nyesek setengah mampus padahal seminggu lagi gw balik bandung karena amanah gw di BEM Tel-U masih belom terselesaikan. Gw pun meminta penjelasan ke Nisa, Naha begitulah gw masih gak terima sih tapi yasudah ada yang lebih mau berjuang lebih dibanding gw. Kadang gw juga nyesek pas dia update path bersama doi dia, pengen gw temuin si Nisa terus gw teriak di depan dia, " GW MASIH SUKA ELU NIS!!!!) ( puter langsung lagunya ingin ku bunuh pacarmu hahaha). Gw pingin memberikan surpris kalau gw udah di Bandung, tapi surprise itu tinggal kenangan, Gw cuma bisa menghibur diri gw dikamar joget-joget, nyanyi, uninstall path, gak buka line, baca novel ahhhh gw bingung kenapa gw seperti ini, padahal sama sekali gw belum ketemu Nisa loh. Awalnya yang gw semangat balik, tiba-tiba gw males banget buat balik bandung, gak mood bgt. Untung ketika gw di Bandung, gw langsung sibuk dengan sebuah kepanitian di Universitas, Sibuk bantuin BEM jualan peralatan ospek, sibuk persiapan LK 2, yah pokoknya aku sibuk banget. Dan gw pun sempet deket dengan seseorang gara" kepanitaian itu ( Fotonya seseorang tersebut masih di simpen kok, yang tau ini cuma sahabatku, Zendi, Rendi, Kurnia, Yusuf nyimpen fotonya dimana hehee). Kira-kira Oktober ketika kesibukan gw sebagai Pengurus BEM gw teringat Nisa, gw pun stalker path kerena path udah gak bisa visit, IG, LIne, Facebook, Ask semunya dah. dan Nisa masih bersama dengan orang itu syukur gpp lah. yah cuma bisa narik nafas setelah liat itu semua. Malamnya gw pun tidur dengan ditemani lagunya Glen Freddly- Sekali ini saja, tarik selimut dan dalam hati gw bilang " Selamat mala Nisa, Selamat tidur, aku rindu free callmu, suaramu, lucumu, tingkahmu, semoga kamu bahagia bersamanya dia.

Dan di bulan desember ( padahal gw ngarep Nisa ngucapin selamat ulang tahun ke gw eh zonk hahaha ) tiba-tiba Nisa chat gw, ya yang diobrolin adalah mengenai tentang kabar kampus ku bagaimana, tak lebih obrolan monoton. Tapi bagiku itu adalah sebuah hal yang spesial, gak tau kenapa dia sudah memiliki tempat tersendiri. Januari pun sepertia biasa chat nya, hinggu di bulanfebruari pertengahan februari gw kembali free call dari jam 10 malam sampai jam 3 shubuh. Dan dari telpon itu meski gw punya masa lalu yang cukup menyedihkan bersama Nisa, gw tetep gak bisa berubah cuek atau gimana gw masih melihat Nisa yang sama, Nisa yang tak berubah ( cuma rada gendut sih sekarang haha). Hingga dari perbincangan dari free call tersebut, Si Nisa ngajak gw buat ngeliat film yang dia buat. Dan bodohnya gw langsung men iyakan aja ajakan si  Nisa, Hari itu hari selasa gw berangkat setelah kuliah ketempat yang di beritahu Nisa. Yap hari itu adalah awal gw ketemu dengan Nisa, Nisa berada diatas panggung dan sedang bersiap-siap. Gw duduk manis menunggu film yang di putar. Karena mata gw sedikit minus sehingga awalnya gak kelihatan Nisanya karena gelap banget. Dan setelah film dia di putar, gw dan dia pun saling chat juga saling lempar senyum dari jauh. Pingin sih ngobrol tapi situasinya gak pas, sedikit cangggung memang. Setelah pemutaran semua film, Nisa sedang dikelilingi teman-temannya dan gw pun mengurungkan niat ngobrol dan memberikan selamat ke Nisa. Bukan nya aku tak mau memberikan selamat, tapi itu waktu bersama teman-temanya. Dari sepanjang jalan gw gak berhenti dikit-dikit buka HP berharap Nisa nge line gw, untuk balik dan sekedar ngobrol, dan gw naik motor sangat pelan 20-30km/jam. Yah ketika gw udah sampai kost ternyata Nisa gak nge Line ( cie gw ngarepnya kebangetan hahaha). Malamnya Nisa chat gw dan dia mengucapkan terimakasih sudah hadr ( dalam hati gw, gw lagi berbunga-bunga habis temu lu, tau gak si lu meski dari jauh gw pun seneng).

Cerita di bulan Maret gw dengan Nisa semakin seru gw kembali lagi seperti dulu. Dan di Bulan maret akhir atau pertengahan april gw mau jalan sama Nisa. Tungguin ajj cerita selanjutnya di Blog nanti bakal gw post kok doain ya  lancar hahaha. Bisa atau tidak gw dengan Nisa kembali? Disini ajj.