Selasa, 10 Oktober 2017

Untuk Mu Yang Bertambah Usia

Hei selamat ulang tahun

Hei maaf kalau aku sering gak jelas di igmu

Hei maaf kalau pernah mengagumimu

Hei semoga jadi abdi tenagara, tapi jangan pukulin aku, karena aku seorang demonstran

Hei sepertinya kamu sedang jatuh cinta dengan seorang polisi
Polisi bagiku itu seperti pacar, kalau kamu tanya kenapa? Ini jawabnya “pacar adalah polisi yang disamarkan... karna tugasnya cuma jagain jodoh orang!”

Hei kalau jadi jomblo jangan lama-lama, karena jomblo takut masuk kamar mandi karena “mau kekamar mandi takut terjatuh dan tak bisa bangkit lagi”

Hei semangat larinya, maaf kalau aku Cuma bisa menyemangati lewat instragram

Hei kamu itu kecil lucu seperti bandung

Ya kenapa bandung, bandung itu punya asia afrika sejarah besar bangsa ini. Bandung menjadi kota anti kolinailesme dam imprealisme penjajahan. Bandung punya pohon-pohon yang besar rindang untuk dinikmati atau untuk sekedar menulis parafrase ini. Bandung juga punya pusat kreatif center, Bandung punya cibaduyut pusat pembuatan sepatu gak kalah dengan merek luar negeri, ngomongin sepatu itu kayak pacaran "Pacaran itu kayak nyari sepatu. Semuanya bisa punya. Tapi nggak semuanya pas, kan” Bandung itu juga punya cafe-cafe yang lucu punya yang desert yang enak, punya ice cream yang enak juga, oh iya disalah satu cafe di bandung punya qoute yang lucu “konon jika jodoh adalah tulang rusuk. maka mantan sudah menjadi fosil alias tulang belulang..” Bandung punya braga perlintasan yang unik, memang macet tapi kamu tak akan bosan dengan lukisan yang ada di sekelilingnya, seperti lukisan alis matamu “Di bawah alismu hujan berteduh. Di merah matamu senja berlabuh. Tapi terkadang Bandung menjadi menyebalkan di hari jumat malam – minggu karena terkadang bandung macetnya suka gak memanusiakan manusia, apalagi pemerintah kota bandung mau menutup ojek dan taksi online, hmm apa kata dunia, tapi sebentar ngomongin malam mingggu “yang jomblo jangan ngenes kalo malem minggu ga sengaja ngeliat orang pelukan. paling tidak kita masih memeluk agama (?)” begitulah nasib para jomblo di hari libur “kedua tangan jomblo diciptakan untuk memeluk dirinya sendiri”. Yaps bgitulah kesamaan mu dengan bandung. Kamu istimewa walau terkadang menyebalkan, dan ketidak sempurnaanmu menyempurnakan aku. Semoga kita bisa berkeliling bandung di suatu waktu nanti.

Hei 7 milyar manusia di atas bumi; tiap detik, setidaknya ada yang jatuh cinta, pun tiap detik, ada yang berpisah.

Hei ingat ketika kamu bertambah umurmu sama dengan kamu dekat dengan ajalmu


Maaf jika yang ku beri bukanlah jam dan cincin. Bukan seikat bunga, atau puisi, Juga kalung hati. Juga bukan ini teh kantong bunda sari murni yang rasanya enak sekali. Maaf, bukannya pelit, Atau nggak mau bermodal dikit. Yang ingin aku, beri padamu dan dan tulisan setulus hati.


Di akhir aku mau sampaikan dan doakan Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim), yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat “ (Al Fatihah:6-7). Semoga kita terus di jalanNya dan kamu teruslah menjadi perempuan yang kuat seperti Malahayati atau kartini


Tulisan ini terinspirasi di hujan sore ini “Ketika matahari mulai redup, sang awan pun dengan seksama jadi penguasa langit, terimakasih untuk hujan sore ini..”


Dari Aku


Lazuardi Faris



Jalan-jalan ke kota Paris, lihat orang berbaris-baris
Nama saya Lazuardi Faris, Walau hitam tapi Manis



Minggu, 01 Oktober 2017

Rindu Nisa

            Kamu tahu gak bedanya tanggal 28 Oktober dengan 29 Oktober itu apa? Kalau 28 Oktober itu Sumpah Pemuda kalau 29 Oktober itu “Sumpah Aku Sayang Kamu”. Ya kemarin di hari minggu tiba-tiba aku teringat seseorang dari masa laluku “Nisa”. Kalian pernah merasa gak tiba-tiba kangen dengan seseorang dari masa lalu kalian? Bagaimana rasanya?



Hmm tiba-tiba bayangan nisa itu hadir, senyum dan wangi rambutnya melayang-layang diatas ingatanku. Minggu yang sedikit mendung itu makin sulit membangunkanku dari tidur. Semua ingatan itu tiba-tiba hadir;


Nisa bagaimana kabarmu, masih ingatkah tentang ingatan dulu tantang kita?
Nisa....
Dulu aku bercita-cita menjaga dirimu, menghadapi dunia bersama
Cinta bagi kita adalah jatuh berdua dan bangkit bersama
Menyiapkan senyum terbaik masing-masing
Aku ingin menjagamu ketika sedih menyerang mu
Aku ingin menjagamu ketika sakit datang
Aku ingin bersamamu
Aku ingin menemanimu ketika kamu pusing dengan tugas kuliahmu
Aku ingin menemanimu menunggu delivery munjul yang lama itu
Kamu punya aku dan aku punya kamu
Aku ingin menjagamu dari kesombonganmu datang
Aku akan menemanimu ketika kamu pusing dengan skiripskimu
Aku akan menunggumu di depan pintu Tuch, menunggumu keluar wisudaan
Aku akan menemanimu ketika kamu menyerah bingung saat mencari kerja
Aku akan menjagamu ketika kamu boros belanja dengan gaji pertamu
Aku akan mununggu dengan bingung saat akad nikah menjelang
Aku adalah ayah dengan satu istri dan dua anak
Aku akan menemanimu setiap kehamilanmu
Aku akan menjagamu, menemanimu ketika proses kelahiran datang
Nisa
Hingga kita tua duduk bersama di kursi goyang bersama
Pegang taganku
Hingga aku menemanimu di liang yang satu
Dan Kamu di sebalahku


Hari itu, hari nisa kembali. Aku beranikan chat dengan nisa tapi aku tetap saja tak bisa untuk aku bilang “Aku Rindu Kamu Nisa”. Puncak rindu seseorang seperti bilangan biner “0 dan 1” bilangan yang sederhana hanya ada 0 dan 1. Aku ingin mencintaimu sesederhana itu.