Selasa, 19 Juli 2016

Ulang Tahunnya Nisa

" Aku ingin diam-diam mencintainya seperti benda kecil yang sengaja menjatuhkan diri dan berharap tidak pernah ditemukan"- Aan Mansyur 

Kemaren tepatnya ulang tahun nya si Nisa. sedikit akan kuceritakan mengenai ulang tahun nya Nisa. Dan tulisan ini sebenarnya, sebuah ucapan terimakasihku untuk sahabat saya jul teguh yang mau membantu memberikan kado tersebut. 

Hmm jadi gini pemirsa yang budiman. Bulan Maret itu sesuai dengan ceritaku di awal bagaimana Nisa kembali, aku pun merasa senang dong ya. Mulai dari situ aku ingin membuat hari-hari si Nisa benar-benar istimewa. Kalau kata raisa itu " pegang tanganku bersama jatuh cinta, kali kedua pada yang sama, sama indahnya" cukup segitu nyanyi nanti fals. Yaps aku benar-benar gak mau ngelepasin si Nisa lagi, aku berusaha dengan kesibukan tingkat akhir yang mengerikan sebisa mungkin untuk selalu membuat hal-hal yang tidak biasa. Kadang aku buatkan puisi tentang Nisa, buatin dia Surat dengan sebuah diksi yang ingin aku gambarkan tentang betapa saya rindu dia, sayang dia semuanya saya gambarkan melalui diksi-diksi tulisan itu, Gak cuma itu kadang aku juga ngirimin dia voice note surat yang aku senangi yaitu surat "Al-Waqiah" aku kirimi dia suaraku saat mengaji surat itu. Rasanya saat itu benar-benar sempurna untuk mencintai seorang Nisa. Sampai pada suatu waktu aku kefikiran oh iya bentar lagi kan Nisa ulang tahun. Padahal kurang 3 bulan loh ulang tahun si Nisa. Emang udah niat banget akunya ke Nisanya, bener-bener gimana ini kado harus beda. Mikir dari obok-obok instragram, obok-obok line, obok-obok google. Semuanya menemui jalan buntu. Sampai kalau gak salah itu aku dua hari bingung nyari kado, muncullah pemikiran, kenapa gak nanya adekku ajj kado yang cocok buat cewek apa? kan adekku juga cewek, hadeh. Telfon langsung ke adekku fani setelah aku mandi. Begini percekapannya :
Faris : Dek mau nanya dong
Fani : Apa Mas?
Faris : Kado buat ulang tahun cewek apa yah enaknya?
Fani : Banyak mas 
Faris : Lah yo enake kado opo, ngelu buthek mampet iki mikir dek ( iya ini enaknya kadonya apa, pusing buthek mampet mikir ini dek )
Fani : oh iya iya Tas, Jam kan bisa mas
Faris : Udah terlalu biasa 
Fani : Hmm apa ya mas boneka 
Faris : Boneka juga udah biasa 
Fani : Udah boneka ajj mas tapi mas harus bikin boneka ini beda. 
Faris : Beda gimana dek ?
Fani : Yowes pokeke iku ae mas boneka ( Yaudah intinya itu ajj mas boneka )
Faris : Iya gimana
Fani : Udah itu buat pr mas, aku mau kuliah. ( Telfon pun mati dan berbunyi kentut kentut kentut )

Ahh udah dapet pr dari dosen pembimbing ganti latar belakang, rumusan masalah, eh sekarang dapat pr bikin boneka itu beda, hadeh cekek abang dek cekek.Browsing lah ngetik boneka, setelah sekian lama browsing akhirnya aku mengambil sebuah pilihan boneka beruang dan boneka ini memegang sebuah bantal bertuliskan " Nisa". Okeh udah dapat sekarang tinggal cari pesan dimanakah boneka yang bisa di custom kaya gitu. Ganti sekarang ubek-ubek Bandung. Muter-muter akhirnya ketemu lah sebuah toko boneka yah bisa menyanggupi permintaanku dan bisa diambil di bulan April. Pulanglah dengan senyum yang cerah dan harapunku selalu bisa membahagiakan Nisa, membuat Nisa tersenyum bisa terpenuhi. Naik motor sambil nyanyi saking senengnya. Hari berganti hari, dan konflik pun hadir. Sebuah keegoisanku merubah harapan yang ada. Memang aku dengan nisa sampai saat itu gak ada yang namanya pacar-pacaran. komitmenku saat itu aku harus fokus juga ke Proyek akhir yang sedang aku kerjakan untuk menyelesaikan studiku, dan Nisa pun masih ada studi yang harus di selesaikan sehingga yah kita gak ada yang namanya pacar-pacaran. Karena keegosianku memaksa dia berhentilah semua harapan itu. Aku pun merubah harapan kado ini yang inginku membuat Nisa bahagia, harapanku adalah bagaimana caranya Nisa bisa kembali lagi. Suatu ketika di bulan Mei aku kembali menghubungi Nisa untuk melanjutkan dubbing di proyek akhir dan nisa pun menghubungiku melalui Free Call Line. Sempat berbicara "iya beres ini mau dubbing mau apa ajj deh" Nisa pun jawab " Iya pingin boneka beruang". Pun saya menoleh ke belakang ( saat itu aku di depan boneka beruang kado untuk nisa tadi ). Dalam hati aku bilang " Semoga ini menjadi jawaban dan Nisa bisa benar-benar kembali". Tepat 8 Juni, pagi itu temanku Nine mau mengerjakan proyek akhir bareng. Karena gak nemu inspirasi sama sekali, tiba-tiba terfikir sedikit rinduku ke Nisa yang sudah lama lost contact. Akhirnya aku pun stalking sosmed Nisa. Dan apa yang kudapati, Nisa sudah berpacaran dengan orang lain. Pupus semua harapan, pengen nangis tapi malu ya gini resikonya jadi cowok, pengen nangis tapi puasa ntar batal lagi ya kan. Ya di tabah-tabahin ajj. Sampai si Nine ketawa ngeliat ekspresiku yang sedikit mewek gak jelas itu. Aku pun memandang boneka Beruang itu mengelusnya dan berbicara " lhe lhe cah bagus nasibmu kok yo ra beruntung tenan toh yo toh yo". Mulai dari  situ aku bisa menyimpulkan aku dengan Nisa memang takkan pernah bisa. Aku memang takkan pernah bisa dan apa yang harus aku lakukan harus sedikit menutup harapan yang ada. Hari itu aku seperti karang yang diterjang ombak kencang terus menerus, aku harus menjadi karang yang kuat. Saat itu aku memilih break sebentar untuk mengerjakan proyek akhirku. Aku lebih memilih bagaimana caraku menghampaskan rasa sedikit perih, pedas, manis kecap,asin, campur cuka ini. Sedangkan tanggal 15 juni aku akan sedang proyek akhir, penentuan studiku juga ada di hari itu. Seperti harus dipaksa menyelesaikan semuanya. Dua hari aku berfikir keras untuk menyelesaikan proyek akhir dan rasa hancur hati ini. Aku akhirnya memilih menulis, aku mengambil buku catatan kecilku, Aku tuliskan aku tumpahkan disitu, aku tulis perjalanku mengenal Nisa. Yaps akhirnya hari sidangku tiba, aku juga sempat mengirimkan pesan ke Nisa hari ini sidangku dan terimakasih sudah membantu dubbing, kurang lebih seperti itu. sebelum sidang aku tak berhenti membuka Hendphone hanya berharap apakah Nisa membelasnya. Ternyata Nisa tak membalasnya sampai saya sidang pun tak membalasnya. Tapi satu ujian sidang ini dapat aku lewati, alhamdulillah nilaiku memuaskan mendapatkan A. Setelah beres sidang aku pulang dan aku melihat apa yang harus aku lakukan dengan boneka ini? Hari itu aku belum menemukan jawaban yang tepat untuk boneka itu dan aku tetap menulis mencurahkan perasaan saya mengenai Nisa di buku tersebut. Sorenya Nisa membalas chatku dan aku berusaha berlagak cuek dan walhasil tetep ajj gak bisa nyuekin Nisa. Ris faris memang kau tak ahli untuk urusan hal percintaan. Chat itu ditutup dengan sebuah pap dari Nisa sedang menyiapkan buka puasa untuk keluarganya, pap itu membawaku pada kisah setahun yang lalu, Nisa juga pap foto pie susu buatan bibinya. Aku tahu memang seberapa keras melupakan kenangan rasanya nihil dan kenangan itu akan selalu hidup. Rasanya aku tidak ingin mengucap selamat tinggal, aku tidak mau beranjak dari masa lalu. Dan aku pun memutuskan untuk memberikan kado ini, setidaknya ini adalah sebuah harapan terkhir, ini sebuah rasa penutup. Aku sudah merancang kado ini dari bulan Maret, gak mungkin rasanya mundur begitu saja. Lantas nanti siapa yang mengirim kado ini di bulan Juli. Karena aku putuskan aku takan kembali ke bandung di bulan Juli, aku ingin berlibur penuh di bulan Juli, aku ingin membebaskan rasa penatku. Secara gak langsung aku ketemu dengan Jul teguh, aku menanyakan lebaran ini pulang gak jul? si jul bilang gak ris mau ngeberesin proyek akhir dulu sampai sidang beres baru pulang. aku pun berfikir mau gak ya si jul aku titipin kado ini dan mengirimnya ke rumah Nisa. Ternyata si Jul mau. Aku pun aku packing boneka dan sebuah tulisan catanku khusus untuk Nisa. Aku masukan kardus. Dan aku titip pesan ke si Jul untuk membelikan kertas kado untuk dibungkusnya dan dikirimnya. Tepat di tanggal 18 Juli kemaren Kado itu dikirim, dengan bungkusan kertas kado abstrak 9 macam kertas kado yah namanya yang bungkus cowok harap maklum kalau gak rapi. dengan bantuan GoJek juga kado itu bisa dikirim sampai dengan selamat. Tapi saat aku mengabari Nisa bahwa kado sudah sampai, Nisa pun membalas chatku. Aku pun kembali tak bisa cuek atau kadang aku deg degan ketika aku scrol path ku dan lihat ada status Nisa, atau aku benci deg degan ketika muncul foto nisa di Instagram, aku takut Nisa muncul bersama cowok yang lain dan aku benar-benar benci tapi semua itu sekarang sudah terjadi , aku harus akui aku masih sayang dengan Nisa. Harus kuaikui itu, aku tak bisa berbohong dengan perasaanku. Dan aku tak mau menyampaikannya ke Nisa. Karena aku juga tak mau merusak hubungan Nisa dengan pacar Nisa. Hidup tetap berjalan, dan aku harus bisa tanpa Nisa. Ya seperti impianku pertama saat membeli kado ini, aku ingin melihat Nisa bahagia. Dan saya sekarang sudah melihat Nisa bahagia dengan orang lain tersebut. Aku berdoa semoga itu pilihan yang tepat untukmu Nisa. Sebutir waktu pada masa lalu bisa membuat aku jadi alat perekam yang tiada tandingannya. Dan mulai hari itu aku belajar menyembunyikan rasa itu, jika saja waktu dan kenangan adalah layang-layang, sudah ku gulung benangnyanya dan kugunting bagian yang tak kuinginkan. Hidup terus berlanjut yang namanya patah hati, sakit hati, cemburu bagiku semua itu akan membuatku lebih dewasa. Dan tentunya terakhir aku Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Nisa. 



Kado Untuk Nisa


Jarak Waktu Dan Harap

Antara Bandung-Jakarta
Terpisah jarak dan waktu
Terpisah antara orange dan biru
Terpisah antara dua orang 
Terpisah dengan harap
Terpisah dengan keingan semu semata
Tapi
Jika Jarak Waktu Dan Harap
Memihak kepadanya
Maka aku pastikan 
Tak akan sia-siakan kesempatan itu
Aminkanlah doaku
Kabulkanlah Doaku Allah Tuhan pemilik Alam Semesta Ini
( Jakarta, 20/07/2016 pukul 00:10 )
Lazuardi Faris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar