Selasa, 07 Februari 2017

Syakira Perempuan Hari Rabu

Namanya syakira, aku menemukan dia ketika dia berjalan menuju pintu doraemon deket pos satpam gerbang masuk motor Telkom university. Ngomongin kenapa di sebut pintu doraemon karena akan membawamu ke Telkom bagian kota (FIK, FKB, FIT,FEB) Telkom bagian kota memiliki akses modern berupa lift perpustakaan yang modern mahasiswanya pun terkenal kece-kece cantik dan ganteng. Sedangkan Telkom bagian pedesaan adalah kampus fakultas teknik ya karena masih menggunakan akses konvensional naik tangga ke puncak gunung sehingga anak teknik terkenal tangguh, kuat, tak terkalahkan. Telkom bagian kota dan Telkom bagian pedesaan di batasi oleh warung bernamakanWDP (Warung Depan Poltek) atau warung emak. Singkat cerita WDP ini menurut sumber tak tertulis mengatakan omsetnya mengalahkan cafe sekelas dakora. Tempat ngumpulnya pria-pria yang ingin mengeluarkan asap dari mulutnya yang ditambah dengan suguhan kopi atau nutrisari di tambah dengan gorengan. Warung yang melegenda. Balik lagi ke syakira. Saat itu syakira berjalan dengan menenteng binder bercover lillo stich dan membawa tas kecil berwarna hitam, tak lupa memakai jilbab berwarna biru yang tak terlalu lebar tapi cukup panjang, persis hijaber kekinian. Syakira tak terlalu tinggi dia mempunyai tinggi sebahuku. Saat itu aku tak tahu siapa namanya, di hari rabu di awal perkuliahan semester genap itu adalah pertemuan pertamaku. Tiap di hari rabu aku berharap cemas bisa bertemu dengan dia yang kelak aku kenal dengan syakira wakawakaee tersebut. Hingga di hari rabu akhir di bulan januari aku membonceng sahabatku rizendi alias zendi, alias pram, alias zen dwp, alias zend pao. Zendi adalah pria modern dijaman post moderat yang kekinian tapi cukup beriman dan bertaqwa hoby sembahyang dan mengaji tak pernah terlupakan. Al kisah saat aku bonceng zendi aku bercerita tentang seorang yang ku Kagumi, aku menujuk nah itu dia gadis yang berjilbab biru. Ternyata zendi mengetahui siapa gadis tersebut. Zendi pun menyapanya "Hei syakira" tersenyumlah gadis tersebut dan membalas sapaan zendi. Akhirnya selama 3 minggu di saban hari rabu di akhir bulan januari aku mengetahui namanya syakira. Ah lega rasanya setelah tahu namanya. Zendi bercerita kalau si syakira itu adalah teman satu kepanitiannya ketika kepanitiaan enterpreneur, dia mahasiswa FKB dengan jurusan yang jargon jurusannya terkenal dengan salam merah merona. Dengan sedikit sogokan makanan cepat saji di daerah buah batu yang terkenal dengan chocotopnya aku mendapatkan kontak line syakira. Sebelum aku line dia, aku mencoba menggali informasi mengenai syakira di WDP, WDP sendiri juga tempat pusatnya mencari perempuan hitz telkom dari segala macam jenis model peyempuan hitz di kampus Telkom university. Informasi di bilang cukup, aku coba menghubungi dia. Tak banyak yang bisa aku ceritakan saat pertama aku chat dia, cukup dingin cukup di read tidak ada kesan bahagia. Tapi di tiap hari rabu adalah hari yang menyenangkan hanya untuk bisa melihat dia berjalan dengan kondisi masih sehat walafiat, itu tak lebih sudah cukup, dalam diam ada rindu yang tak bisa diungkapkan oleh kata. Syakira syafira syarifah syaniah syalalaee syahdu syantik syanana syakiya. Senin siang setelah mata kuliah kalkulus tiba-tiba ada syakira yg menyukai postingan ttg film sherina. Film petualangan Sherina mengajarkan masa kecilku itu terlindungi "nakal tapi tampan, nakal batas wajar" terimakasih Tuhan telah telah terselamatkan dari masa kecil yang swag. "Betapa bahagianya Punya banyak teman Betapa senangnya(semoga kalian ingat)". Hubunganku dengan syakira tak lebih dari sebuah kesepakan dua manusia ini. Aku bilang ke syakira, cobalah kamu mencintai matematika, karena matematika itu mencari hal yang tidak berpola menjadi berpola, biar hidupmu bahagia, karena manusia fitrahnya adalah bahagia. Matematika adalah orkestrasi dari seluruh konsep sementara musik adalah matematika yang berbunyi Yang terakhir adalah Inti dari matematika adalah mencari persamaan. Tidak ada pelajaran matematika tentang pertidaksamaan; itu hanya pengecualian. Maka dalam kehidupan sehari-hari ada Gereja, ada Mesjid, ada Sunda dan lain-lain sebagainya kenapa kita selalu mencari perbedaan, mari kita berpikir matematika dan selalu mencari persamaan. Sama halnya aku dengan syakira, mencari persamaan dalam pertidaksamaan. Dalam matematika aku juga menemukan kamus cinta kepada syakira. Sementara pada masa lama cinta adalah pengorbanan, tugasku sekarang adalah mewujudkan didalam diriku bahwa cinta tidak perlu pengorbanan. Begitu kau merasa berkorban, omong kosong cintamu. Sehingga ketika kalian hujan-hujan ke pacarmu gak merasa berkorban, wong cinta koq, yang ada pengorbanan kalkulasi. Aku pingin cinta manusia ga ada hitung-hitungan, suatu hari, minimal aku didalam diriku sendiri. Makanya yang aku terapkan kepada anakkku nanti, ini masalah matematika, kalau suatu hari bapak Tanya kenapa kamu cinta sama pacarmu dan dia bisa jawab, berarti itu bukan cinta. Itu kalkulasi, cinta tidak ada karena-karena. Di sisi lain di tiap hari senin aku selalu mengajak syakira mengantri nasi Padjaw ( Padang Jawa). Nasi padang yang melegenda di tanah telkom ini. Tepatnya di sukapura, warung yang bukanya otoriter terserah si ibu penjual tapi yang ngantri banyak. Sambil mengantri aku makan ice cream alice dengan syakira, syakira suka sekali dengan ice cream rasa melon katanya lembut. Aku bahagia bisa bertemu dengan syakira dengan segala kekuranganku dan kekuranganya untuk mencari persamaan tersebut. Aku lebih suka berbicara langsung dengan syakira sambil mengantri padjaw, aku kenalkan duniaku, diapun mengenalkan dunianya. Bagiku aku lebih suka menghabiskan waktuku berjam-jam mengobrol langsung dengan syakira, dari pada harus chatan, karena chat tak mampu menggambarkan senyum lucu nya dan idung yang tak kelihatan itu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Dengan isyarat yang tak pernah disampaikan awan kepada hujan Yang menjadikannya tiada. Semoga aku beruntung hari ini, dan ada orang-orang yang jatuh cinta, tapi tidak ditakdirkan bersama. Ada orang-orang yang bersama, tapi tidak jatuh cinta.Ada pula orang-orang yang jatuh cinta, ditakdirkan bersama.Hidup ini memang begitu-begitu saja. 7 milyar manusia di atas bumi; tiap detik, setidaknya ada yang jatuh cinta, pun tiap detik, ada yang berpisah.

2 komentar:

  1. Menilik dari kelitan kelitan kalimatmu, sepertinya kamu juga salah satu penggemar mbah sujiwo tejo, benar adanya?😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya aku juga banyak menggemari tulisan si mbah. Thanks anonymous :)

      Hapus